Rabu, 17 Februari 2010

"PENGARUH RELIGIUS DALAM BUDAYA"

Pdt. Hendrawan S.


Hari ini tepat Tahun Baru Imlek 2561 (Cia Gwee) dan Hari Valentine (Hari Kasih Sayang) 2010. Klenteng / Wihara di tanah air kita sudah berhias diri. Pernak-pernik Imlek / Valentine Day mulai dijajakan di Mall, Plaza, pertokoan. Bagi yang merayakan Imlek, mereka menganggap Tahun baru Imlek memiliki arti penting berkenaan kepercayaan yang berhubungan dengan alam. Penanggalan Imlek disebut penanggalan lunar, sebab dasar perhitungan menurut peredaran bulan.
 
Setiap Tahun Baru Imlek, kebiasaan / tradisi keluarga yang merayakannya, berdoa, membakar dupa (hio) dan mempersembahkan makanan dan buahbuahan di meja sembahyang (meja abu) sebagai tanda hormat mereka kepada para leluhur. Doa-doa mereka berkisar pada pencaharian akan Tuhan, permohonan pengampunan dosa dan permohonan untuk memiliki hidup damai sejahtera dan kekal. Makanan spesifik di sekitar Tahun Baru Imlek seperti bacang, kue bulan, onde-onde, kue keranjang, ikan bandeng, jeruk dll. tentu semua memiliki makna khusus (simbol).
 
Paulus dalam bacaan kita menggambarkan secara lengkap bagaimana kemerdekaan Kristen itu bekerja. la memperlihatkan hakikat iman Kristen dalam menghadapi masalah makanan yang dipersembahkan kepada berhala. Apakah seseorang boleh memakan daging persembahan berhala? Paulus tidak menyangkal bahwa ada kuasa-kuasa spiritual di batik persembahan berhala itu. Dibutuhkan kedewasaan iman dan hati nurani yang kokoh / kuat.
Paulus katakan pada ayat 8 : "Makanan tidak membuat kita lebih dekat kepada Allah. Kita tidak rugi apa-apa, kalau tidak kita makan dan kita tidak untung apa-apa, kalau kita makan". Ayat 9 : "Tetapi jagalah, supaya kebebasanmu ini jangan menjadi batu sandungan bagi mereka yang lemah : Salah satu hal yang menyebabkan orang Kristen Tionghoa jatuh dalam sinkretisme (mencampur-adukkan kepercayaan lama dengan kekristenan) adalah rasa toleransi, menghargai dan menghormati yang terlalu berlebihan.
 
Sebagai orang Kristen Tionghoa, bukankah kita masih lekat pada kepercayaan lama kita, percaya pada legenda yang berakar di tengah masyarakat, percaya pada Kwa Mia, Ciam Sie, dukun, orang pintar dll.
Tahun ini Tahun Macan Logam. Para peramal mulai kebanjiran klien. Bagaimana kita sebagai orang Kristen ? - Paulus katakan : "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, is adalah ciptaan baru; yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang" (II Kor. 5 : 17).
Kita sering tidak dapat menikmati kebenaran firman Allah, karena kita masih terikat pada tradisi / budaya lama yang ada. Kebudayaan / tradisi dan agama jelas sudah bercampur.
 
Di Tahun Baru 2010 ini, kita tetap menunjukkan identitas kekristenan kita yang baik, hidup baru dalam Kristus. Kita rayakan Imlek atau Valentine sebagai kebudayaan / tradisi saja, sebab di balik tradisi lama ini tersirat banyak hal-hal baik yang juga diajarkan oleh firman Tuhan (hormat / bakti kita pada orang tua, berkumpul bersama keluarga dan berbagi kasih sayang).
Kiong Hie-Kiong Hie / Happy Valentine's Day 2010, biarlah Tuhan Yesus dimuliakan lewat kehidupan kita tiap hari.
 
- HS -