Rabu, 07 Oktober 2009

Seputar Kita

sedang dipersiapkan.....

Tema Minggu II SGK (2010)


10 Januari 2010
”Gereja Misioner”
Kisah Para Rasul 2 : 41 – 47
Tujuan :
1. Jemaat tahu arti gereja misioner
2. Jemaat sadar bahwa dirinya adalah bagian dari gereja misioner dan tahu apa yang harus dilakukan dalam kehidupannya untuk mendukung visi gereja.
3. Jemaat tertantang untuk mau mengarahkan hidupnya kepada visi gereja.

14 Februari 2010 ( Imlek)
I Kor. 8 : 1 – 13
Tujuan:
1. Jemaat tahu bagaimana pengaruh agama dalam budaya.
2. Jemaat tahu bagaimana ia harus bersikap di tengah keluarga yang masih belum percaya Tuhan dan keluarga yang masih perpegang erat pada agama dan budayanya.
3. Jemaat tetap berpegang pada prinsip-prinsip Alkitab dan membagikan yang baik.

14 Maret 2010 ( Pra-Paskah 4 )
“Berikanlah Yang Terbaik Bagi Yesus ”
Markus 14 : 3 – 9
1. Jemaat diberikan kemampuan memiliki hati yang tulus dalam berbagi kepada sesama
2. Jemaat menyadari bahwa apa yang dilakukan kepada sesama adalah wujud mengasihi Kristus

11 April 2010
“Jemaat yang bertumbuh: Berdoalah Bagi Pertumbuhan Iman Jemaat”
Efesus 3:14-21
1. Pertumbuhan Jemaat tidak dapat dilepaskan dari doa
2. Jemaat memahami betapa pentingnya berdoa untuk pertumbuhan iman
3. Jemaat memahami betapa pentingnya pengenalan dan hidup dalam kasih Kristus
4. Berdoa supaya jemaat menaruh harap sepenuhnya kepada Kristus dan hidup untuk kemuliaan Tuhan.

9 Mei 2010
“Jemaat yang bertumbuh: Layanilah Seorang Akan Yang Lain”
1 Petrus 4:7-11
1. Pertumbuhan jemaat mula-mula tidak dapat dilepaskan dengan kehidupan yang saling melayani:
2. Jemaat menyadari bahwa dasar pelayanan adalah kasih (7-9)
3. Jemaat memahami bahwa Tuhan memberikan karunia kepada tiap anggota jemaat untuk tujuan melayani Tuhan dan untuk memuliakan nama Tuhan! (10-11 )

13 Juni 2010 HUT GEREJA KRISTUS
“Maju bersama bagi Kristus dengan satu hati, visi dan satu gerakan”
Keluaran 17:8-16
1. Jemaat memahami makna satu hati, satu visi dan satu gerakan
2. Jemaat bertekat untuk mewujudkan satu hati, satu visi dan satu gerakan dalam berjemaat dan bersinode dengan berperan sesuai dengan karunia, talenta, kemampuan yang Tuhan berikan.

11 Juli 2010
“Injil Untuk Segala Bangsa ”
Kisah Para Rasul 8 : 4 – 40
1. Menjelaskan kepada jemaat bahwa Injil kerajaan surga harus diberi takan kepada semua bangsa.
2. Jemaat menyadari bahwa Pemberitaan Injil adalah tugas dan tanggungjawab setiap orang percaya.
3. Jemaat mengambil bagian dalam Pemberitaan Injil. Melalui doa, dan daya.

8 Agustus 2010
Kasih Allah mendasari Pengambilan Keputusan”
Kisah Para Rasul 15 : 1 – 33
1. Menjelaskan kepada jemaat bahwa kasih Allah harus mendasari semua kegiatan kita termasuk dalam pengambilan keputusan.
2. Jemaat memahaminya dan bertekat untuk mendasari semua kegiatannya dengan kasih Allah.
3. Jemaat menerapkan kasih Allah dalam segala sendi kehidupannya.

12 September 2010
“Menghampiri Tuhan Dalam Kebenaran”
Mazmur 15:1-5
1. Menjelaskan kepada jemaat bahwa setiap anggota keluarga dipanggil untuk hidup dalam kebenaran agar dapat menghampiri Allah (doa & ibadah)
2. Jemaat menyadari akan banyaknya godaan terhadap keluarga Kristen untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang cemar/berdosa sehingga tidak dapat menghampiri Allah dalam kebenaran
3. Mendorong jemaat untuk memahami akan panggilan untuk hidup benar dan mengerti pula bagaimana menjaga kehidupan yang benar bagi segenap anggota keluarganya

10 Oktober 2010

“Cuma Beriman? No Way!”
Markus 2:1-12
1. Menjelaskan kepada jemaat pentingnya memiliki iman yang disertai dengan perbuatan kongkrit dalam membantu sesama yang membutuhkan
2. Jemaat menyadari bahwa iman yang disertai dengan perbuatan harus siap menghadapi segala resiko dan rintangan atau tantangan yang ada di hadapan kita
3. Mendorong jemaat untuk sungguh memiliki iman yang disertai perbuatan agar banyak jiwa yang boleh merasakan pertolongan dan jamahan Tuhan dalam hidupnya

14 November 2010
“Tenanglah Hai Jiwaku!”
Mazmur 42:1-12
1. Menjelaskan kepada jemaat bahwa kehidupan yang dihadapi/dijalani dengan segala tugas dan tanggung jawabnya serta tantangannya dapat menimbulkan rasa tertekan dan gelisah dalam jiwa
2. Jemaat menyadari bahwa ada banyak hal yang dapat menimbulkan rasa tertekan dan gelisah bagi jiwa dalam segala aspek kehidupan kita
3. Mendorong jemaat untuk memahami cara mengatasi rasa tertekan dan gelisah dalam jiwa dan meyakini bahwa hanya pada Tuhan kita menemukan kelegaan dan ketenangan dalam jiwa kita

12 Desember 2010 ( Minggu Advent III )
“Sambutlah Raja Kemuliaan dengan Kemurnian Hatimu”
Mazmur 24
1. Jemaat memahami keMaha-Kuasaan Tuhan atas segala ciptaan
2. Jemaat mengerti bahwa kejahatan dan dosa tidak mendapat tempat dalam hadirat Tuhan
Jemaat diingatkan untuk menjaga kekudusan agar layak menyambut kehadiran Tuhan



Catatan:
Mohon setiap Gereja Kristus konsekuen dengan tema yang telah ditentukan dari BPMS GK untuk digunakan pada setiap minggu ke II.

Profile SGK

sedang dipersiapkan...

Agenda BPMS

Rutin:

- Rapat BPMS setiap Selasa ke-2, pk. 18.30 di Kantor Sinode


Non-rutin:

- Tgl. 5 Desember 2009, pk. 10.00 wib.
Penahbisan Pnt. K. Taryono ke dalam jabatan pendeta jemaat, di GK Petamburan Jakarta.

Kamis, 01 Oktober 2009

OLEH ANUGRAHNYA , UNTUK KEMULIAAN-NYA

(I Kor 15:10)


oleh angrahNya, untuk kemuliaanNya.

Jemaat sekalian, Salah satu prinsip tologis hidup orang percaya adalah Sola Gratia.(Saya yakin kita semua pernah mendengar istilah ini). Istilah ini adalah satu dari tiga semboyan dari Martin Luther Bapak Reformasi.Ketiga semboyan itu adalah SOLA FIDE (Hanya oleh Iman), SOLA GRATIA (Hanya karena Anugrah) dan SOLA SCRIPTURA (Hanya satu Alkitab/Firman Tuhan).

Sola Gratia berarti bahwa Segala sesuatu yang ada dlm hidup kita semuanya adalah Anugrah Allah semata-mata.
Hidup kita, keluarga kita, pekerjaan kita, harta kekayaan kita, kesuksesan kita, pelayanan kita bahkan keselamatan kita semuanya adalah merupakan Anugrah Allah.

Sebagai orang percaya, adalah penting bagi kita untuk menyadari dan memahami prinsip Sola gratia ini. Kalau kita perhatikan ayat pembacaan kita, hal inilah yang dilakukan oleh Rasul Paulus.

“Karena kasih karunia Allah, kata Rasul Paulus, Aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugrahkannya kepadaku tidak sia-sia.ebaliknya aku telah bekerja lebih keras daripada mereka semua, tetapi bukannya aku melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.”

Dari apa yang disaksikannya, Paulus bukan hanya menyadari dan memahami tetapi ia sangat menghayatinya.
Dalam suratnya kepada Jemaat di Efesus (Ef.2:8-9) ia menulis :

“Sebab karenakasih karunia kamu diselamatkan oleh iman.Itu bukan hasil uahamu tetapi pemberian Allah Itu bukan hasil pekerjaanmu.Jangan ada orang yang memegahkan diri.”

Ada 4 hal dalam kehidupan dan pelayanan Paulus yag menunjukkan penghayatannya yang besar atas prinsip Sola Gratia:

1. Dalam hidup danpelayanannya Ia tidak memegahkan diri.
Sejauh yang kita baca didalam alkitab, tidak pernah sekalipun Pualus memeghkan diri dan pelayanannya. Padahal kalau ia mau, ada banyak alasan baginya untuk memegahkan diri.
Dia adalah seorang rasul yang terkenal, Pemberita Injil yang hebat.Karya dan buah pelayanannya sangat banyak.
Michael hart dalam bukunya Seratus Tokoh paling berpengaruh di Dunia menempatkan Paulus sebagai Tokoh nomor 6 yang paling berpengarhuh di dunia setelah TuhanYesus, nabi Muhamad, Isacc Newton Budha dan KhongHuCu.

Tapi sedikitpun Paulus tidak pernah mau memegahkan dirinya.Sebaliknya dari memegahkan diri, dalam ayat yang kita baca dengan rendah hati ia berkata :”Karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada.”
Dalam ayat sebelumnya (ayat 9) bahkania berkata : aku adalah rasul yang paling hina dinatara semua rasul. Luar biasa !
Paulus sungguh menyadari bahwa ia bisa menjadi Paulus seperti sekarang ini adalah karena anugrah Allah .
Tanpa Allah ia bukan siapa-siapa.Kalau bukan Anugrah Allah ia tidak mungkin menjadi Paulus sebagaimana dikenal banyak orang.
Karena itulah ia tidak memegahkan diri.Dengan tegas ia menasehatkan jemaat di Efesus :”Jangan ada orang yang memegahkan diri.” Bagi Paulus didalam anugrah Allah ini tidak ada dasar bagi orang percaya untuk memegahkan diri, untuk menyombongkan diri.
Kalaupun ada yang ingin bermegah, kata Paulus, hendaklah ia bermegah didalam Tuhan.Didalam angurahNya.
“Tetapi Barang siapa hendak bermegah hendaklah ia bermegah didalam Tuhan.” (II Kor.11:17).

2. Dalam hidup dan pelayanannya Ia tidak menyia-nyiakan anugrah Allah.ia tidak pernah membuat sedikitpun anugrah Allah itu menjadi sia-sia dalam hidupnya.Dalam sratnnya kepada Jemaat di Korintus ia berkata :” Sebagai teman-teman sekerja aku menasehatkan kamu supaya kamu jangan membuat sia-sia kasih karunia Allah yang telah kamu terima.”
Bagi Paulus angrah Allah begitu luar biasa.Terlalu berharga untuk disia-siakan.karena itu ia tidak mau angurah Allah itu menjadi sia-sia dalam hidupnya .Dengan sepenuh hati dan segenap kemampuan ia berupaya sedemikian rupa dalam hidup dan pelayanannya agar anugrah Allah itu tidak sia-sia.Itulah sebabnya ia berani bersaksi : “ Kasih karunia yang dianugrahkanNya kepadaku tidak sia-sia.”




3.Berkaitan dengan sikap hidupnya yang ke-2 diatas, dalam hidup dan pelayanannya Paulus menjadikan anugrah Allah itu sebagai sumber motivasi baginya untuk bekerja melakukan tugas panggilan Allah kepadanya.

“ Aku telah bekerja lebih keras daripada mereka semua”

Dalam ayat-ayat sebelumnya yang Paulus maksudkan dengan mereka semua adalah ke-12 murid Yesus, Yakobus saudara Yesus (yang menjadi tokoh Agama di jemaat Yerusalem) dan lebih 500 orang murid Yesus lainnya yang kepada mereka Ia menampakkan diri setelah kebangkitanNya. Dibandingkan mereka semua itu, kata Paulus, ia telah bekerja lebih keras.Melayani lebih sungguh.memberitakan Injil keselamatan Allah dengan giat.
Dengan perkataannya ini, Paulus tidak bermaksud menyombongkan diri.Tetapi ia hendak menyaksikan kepada Jemaat bagaimana besarnya penghayatannya akan anugrah Allah yang telah memotiasi dirinya sedemikian rupa untuk bekerja melakukan tugas panggilan Allah lebih keras, lebih giat, lebih sungguh-sungguh, lebih baik dan lebih setia dibandingkan orang lain.

“Kita ini buatan Allah.Diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik yang Ia persiapkan sebelumnya.Ia mau supaya kita hidup didalamnya.” (Ef.2:10).

Bagi Paulus Allah menyatakan anugrahNya –menebus dan menyelamatkan kita- bukan untuk hal yang sia-sia.Bukan untuk sesuatu yang tanpa tujuan.Tapi untuk satu tujuan yang pasti yang ia telah persiapkan sebelumnya.Dan ia mau supaya setiap orang yang menerima anugrahnya melakukan tujuan tersebut dala hidupnya dengan sepenuh hati.
Dan itulah yang ia lakukan !!! Tidak mengherankan kalau kemudian kita mengenal dia sebagai seorang Pemberita Injil yang sangat misioner.
*Alkitab mencatat ia melakukan 3x perjalanan pekabaran Injil. Dalam buku Duta Bagi Kristus dicatat Paulus menempuh perjalanan sepanjang 9000 km dalam pekebaran Injilnya.Suatu jarak yang sangat fantastik yang bisa ditempuh oleh seseorang pada jaman itu ditengah-tengah keterbatasan sarana transportasi.
* Banyak jemaat yang kemudian lahir sebagai buah pemberitaan Injilnya.
* Dan yang mengagumkan adalah karya tulisannya. ½ dari kitab Perjanjian Baru adalah hasil kaerya tulisan Paulus yaitu surat-surat yang ditulisnya baik kepada Jemaat maupun kepada pribadi. Dari 27 kitab yang ada dalam Perjanjian Baru para ahli mengatakan bahwa 14 diantaranya adalah karya tulisan Paulus.

Tidak berlebihan kalau kemudian Paulus bersaksi dengan tegas : kasih karunia yang dianugrahkan Allah kepadaku tidak sia-sia.”


4. Dalam hidup dan pelayanannya, segala sesuatu yang ia lakukan dan ia capai semuanya itu hanya untuk kemuliaan Allah.
Bukan untuk dirinya...bukan untuk kemegahannya...bukan untuk kemuliaannya.Tetapi semata-mata hanya untuk kemuliaan Allah saja. Semuanya adalah anugrah Allah.maka kata Paulus semuanya untukkemuliaan Allah.

“Sebab segala sesuatu adalah dari Dia.Oleh Dia dan kepada Dia. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya.” (Roma 11: 36). Oleh AnugrahNya untuk kemuliaanNya !

Jemaat sekalian, Amazing Grace ! Anugrah Allah begitu menakjubkan, begitu luar biasa.Tidak ada bandingannya di dunia ini.
Sebagaimana hidup dan pelayanan Paulus mari kita hayati anugrah Allah ini dalam hidup dan pelayanan kita sebagai orang-orang percaya, sebagai anak-anak Tuhan.Tanpa anugrah Tuhan kita bukan siapa-siapaTanpa anugah Tuhan tidak mungkin kita ada sebagaimana kita ada saat ini menikmati berkat-berkat Tuhan dalam kehidupan kita.

Seperti Paulus marilah kita :

*Tidak memegahkan diri kita.Apapun prestasi dan pencapaian kita, apapun kesuksesan dan keberhasilan yang kita miliki saat ini dalam hidup kita, dalam keluarga kita, dalam usaha dan pekerjaan kita, dalam pelayanan kita biarlah itu semua tidak membuat kita memegahkan diri.Tidak membuat kita menjadi sombong.kita sadar bahwa semua itu bukan karena kepintaran kita, bukan karena kemampuan kita, bukan karena kehebatan kita.tetapi semata-mata karena kasih dan pertolongan Tuhan didalam anugrahNya kepada kita.

*Tidak menyia-nyiakan anugrah Allah itu dalam hidup kita.sebaliknya kita menjalani hidup ini dengan baik dan bertanggung-jawab sebagaimana yang Tuhan kehendaki. Kita lakukan tugas pelayanan kita dengan giat dan setia lebih dibandingkan dengan orang lain.

*Memuliakan Allah dalam hidup kita.Semua yang kita lakukan adalah untuk kemuliaan Allah.kita tidak mencuri sedikitpun kemuliaan Allah untuk kemuliaan diri kita sendiri.
Jika ada diantara kita saat ini yang memegahkan diri, menyia-nyaiakan anugrah Tuhan dan mencuri kemuliaan Tuhan mari kita merendahkan diri dan bertobat dihadapan Tuhan.
Sebab...hanya oleh anugrahNya...untuk kemuliaanNya. AMIN !!!

(Pdt. Devy Thio, PENEGUHAN BPMS-GK 2009-2012
Gk Ketapang, 20092009)