Rabu, 23 Desember 2009

BERSAMA ALLAH ... KITA BISA !


RENUNGAN TAHUN BARU.

Oleh : Pdt. Devy Thio
(bacaan : Matius 8: 23-27)



Satu hal yang paling nampak menonjol ketika kita membaca kisah ini adalah adanya perbedaan yang kontras antara sikap Tuhan Yesus dan murid-mirid dalam menghadapi bencana angin ribut yang melanda perahu mereka.
Ketika bencana angin ribut itu melanda perahu yang mereka tumpangi, Tuhan Yesus tidur sedangkan murid-murid berteriak-teriak ketakutan minta tolong.

Menarik untuk dicatat perbedaan sikap ini. Baik Tuhan Yesus maupun murid-murid berada pada situasi dan kondisi yang sama.Mereka sedang mengalami dan menghadapi
persoalan yang sama pula (dalam Lukas 8:23 b dikatakan dengan jelas  bahwa saat itu mereka berada dalam bahaya).  Tetapi sikap keduanya sangat berbeda.Tuhan Yesus menghadapinya dengan tenang.Tetapi murid-murid menghadapinya dengan panik dan ketakutan.

Sikap yang ditunjukkan oleh Tuhan Yesus dan murid-murid mencerminkan sikap kita didalam menghadapi  pergumulan hidup. Ada yang menghadapinya dengan tenang seperti Tuhan Yesus. Tetap merasa tentram dan  damai. Bisa tidur nyenyak  walaupun banyak persoalan dan bahaya mengancam. Tetapi ada juga yang menghadapinya dengan panik, dipenuhi oleh ketakutan, dikuasai oleh kekuatiran dan kecemasan.Tidak ada sama sekali ketenangan dan ketentraman.Kalau kita mau jujur, sikap murid-muridlah yang lebih banyak menjadi cerminan sikap kita.

Sikap Tuhan Yesus yang tenang dan bisa tidur nyenyak ketika menghadapi pergumulan hidup dan bahaya yang mengancam tentunya merupakan kerinduan setiap kita.Alangkah senang dan enaknya mempunyai sikap seperti Tuhan Yesus. Menghadapi pergumulan dan bahaya yang bagaimanapun sepertinya tidak ada beban sama sekali. Pertanyaannya : mungkinkah kita seperti Tuhan yesus ? Bisakah kita memiliki sikap seperti Dia ?
 Kebanyakan kita merasa bahwa memiliki sikap seperti Tuhan Yesus adalah hal yang sulit.Tidakmungkin rasanya kita bisa seperti itu.

Disatu sisi pemahaman seperti ini bisa dimengerti. Mengacu pada pengalaman kita rasanya memang sulit memiliki sikap seperti Tuhan Yesus.Tetapi pada sisi lain, pemahaman seperti ini tidak benar. Tidak benar bahwa kita tidak bisa memiliki sikap seperti Tuhan Yesus. Mengapa ? Sebab sebagai orang percaya, Allah telah memberikan kita kuasa dan kemampuan untuk dapat memiliki sikap seperti Tuhan Yesus. Masalahnya adalah kita seringkali kurang menyadari dan meyakini akan hal ini.

Kalau kita perhatikan pembacaan kita, ada 2 faktor utama yang bisa kita catat melatarbelakangi sikap Tuhan Yesus. Yang pertama,  karena Dia adalah   Tuhan. Karena Dia adalah Tuhan tentu saja Ia memiliki sikap demikian.Sebab bagaimana  Ia disebut Tuhan kalau sikapnya sama seperti murid-murid. Yang kedua, adalah karena Tuhan Yesus mempunyai keyakinan yang kuat akan kuasa yang ada padaNya. Ia meyakini dengan sungguh bahaya yang mengancam saat itu akan mampu dihadapi dan dikalahkanNya.Bahaya itu tidak akan pernah dapat mengalahkanNya.Keyakinan inilah yang membuat Ia mampu bersikap  tenang dan tidur nyenyak.

Kita memang bukan Tuhan seperti Yesus.Tetapi seperti Dia,  kita memiliki  kuasa dan kekuatan yang memampukan kita untuk menghadapi dan mengalahkan pergumulan dan bahaya yang mengancam hidup kita. Masalahnya adalah seperti murid-murid kita sering kurang meyakini akan hal ini ! Teguran Tuhan Yesus kepada murid-murid adalah teguran bagi kita. “Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya ?”

 Firman Tuhan  menegaskan bahwa Allah memberikan kuasa kepada kita sebagai orang percaya.

  1. Dalam Yohanes 1 : 12 kita diberi kuasa untuk menjadi anak-anak Allah. Itu berarti bahwa Allah pencipta langit dan bumi, Penguasa alam semesta, Raja diatas segala Raja adalah Bapa (dan Ibu) kita. Sebagai Bapa (dan juga Ibu) Ia akan menjaga, menyertai dan memelihara hidup kita anak-anakNya. Sebagai anak kita adalah ahli waris-ahli waris Kerajaan Surga. Sebagai anak kelak kita akan memerintah bersama-sama dengan Allah didalam kerajaan surga.

  1. Dalam Kis.rasul 1:8 kita diberi kuasa Roh Kudus. Roh Kudus sebagai pribadi ketiga dari Allah Tri-Tunggal  dicurahkan kepada kita dan tinggal didalam hati kita. Ia memimpin dan menyertai hidup kita.Ia memberikan kekuatan kepada kita.Ia adalah Penolong dan Penghibur dalam hidup kita.

  1. Dalam Roma 8:31-39 Rasul Paulus menegaskan bahwa Allah memberikan kuasa KasihNya atas kita. Kasih Allah tinggal tetap dalam hidup kita.Tidak ada satupun kuasa didunia ini yang dapat memisahkan kita dari kuasa kasih Allah itu.

  1. Dalam Efesus 6:10-20 kepada kita Allah memberikan perlengkapan senjata Allah.Untuk menghadapi lawan dan musuh kehidupan kita Allah memperlengkapi kita mulai dari ujung rambut sampai unjung kaki dengan perlengkapan senjata Allah. Dengan perlengkapan senjata ini, kita bukan saja dapat bertahan menghadapi serangan musuh tetapi juga dapat menyerang dan mengalahkannya.

      5. Dalam Filipi 4:13 Rasul Paulus menyaksikan bahwa Allah memberi dia kekuatan
sehingga ia mampu menghadapi segala perkara dalam hidupnya.

Dari  Firman Tuhan ini jelas bahwa Allah memperlengkapi kita.Allah memberi kuasa dan kekuatan yang luar biasa kepada kita. Kita adalah “Superhero-superhero” didalam kuat kuasa Allah. Firman Tuhan dalam Efesus 6 menasehatkan  “ hendaklah kamu kuat didalam Tuhan, didalam kekuatan kuasaNya.”

Kuat kuasa Allah yang dianugrahkan kepada kita inilah yang sungguh-sungguh harus kita yakini. Sehingga didalam keyakinan ini seperti Tuhan Yesus kita mampu menghadapi segala perkara dalam hidup kita,termasuk ancaman bahaya sekalipun, dengan tenang. Kita dapat tetap merasa tentram dan damai, tidur nyenyak.

Keyakinan ini tentunya sangat penting didalam kita memasuki kehidupan di Tahun yang baru tahun 2010 ini. Satu pergumulan yang selalu menjadi pertanyaan setiap kali memasuki tahun yang baru adalah apa yang akan terjadi didalam kehidupan kita. Mampukah saya menghadapinya ? Bisakah saya menjalaninya ?
Tahun baru adalah kemungkinan-kemungkinan baru. Segala perkara mungkin saja terjadi dalam kehidupan kita.Entah itu perkara yang baik.Atau juga perkara yang buruk.Kita tidak pernah tahu akan hal itu. Namun satu hal yang pasti adalah bahwa jika kita mempercayai  dengan sungguh akan kuat kuasa Allah yang ada pada kita maka kita  meyakini tanpa keraguan sedikitpun bahwa kita DAPAT, kita BISA, kita MAMPU ….menghadapi dan menjalani perkara apapun yang terjadi dalam kehidupan kita ditahun yang baru ini. BERSAMA ALLAH, didalam kuat kuasaNya, … KITA BISA  !!!


                                                                                          Pdt. Devy Thio
                                                                                          Akhir Desember  2009.
* Gambar oleh Alfred G. Rusli

Sabtu, 12 Desember 2009

DAMAI DENGAN ALLAH, DAMAI DENGAN SESAMA DAN DAMAI DENGAN LINGKUNGAN



                                                    (Natal dan Tantangan Pemanasan Global)

 Oleh Pdt. Devy Thio



Kalau kita perhatikan tema  diatas, rumusan tema refleksi Natal   kali ini sedikit agak berbeda dari yang biasa sering kita baca sebagai tema Natal. Rumusan Tema Natal yang biasanya dipakai adalah DAMAI DENGAN ALLAH,  DAMAI DENGAN SESAMA.

Lain dari biasanya, tema Natal kita kali ini ada tambahan DAMAI DENGAN LINGKUNGAN.Tambahan rumusan ini sengaja dilakukan.Tentu bukan sekedar sebuah tambahan supaya kelihatan beda dari yang biasanya.Juga bukan sekedar supaya terlihat lebih  keren.  Tetapi melalui tambahan tema ini saya ingin  mengajak kita semua untuk melihat satu makna Natal yang sering terlupakan untuk diberitakan dalam renungan-renungan Natal yaitu apa yang disebut sebagai makna eko-teologi.

Alloys Budi Purnomo seorang Rohanaiwan Katolik dalam satu tulisannya diharian Kompas menulis : Kelahiran Yesus kedunia tidak hanya bermakna ritual-spiritual tetapi juga eko-teologi.Artinya ada makna ekologis yang cukup significant dibalik peristiwa Natal.

Makna Eko-teologi Natal mengingatkan dan mengajak kita untuk memahami bahwa peristiwa kelahiran Yesus Kristus kedalam dunia melalui peristiwa Natal bukan hanya membawa damai antara Allah dan manusia, manusia dengan sesamanya tetapi juga antara manusia dengan dunia, dengan lingkungan dimana ia hidup dan berada.

Kalau kita mempelajari Alkitab, nampak kepada kita beberapa ayat Firman Tuhan yang berkaitan dengan   makna Natal eko-teologi  dan sekaligus menegaskan kepada kita akan makna tsb.

1.  Roma 5:12
     Didalam Roma 5:12 dikatakan bahwa olehkarena dosa yang dilakukan oleh Adam maka dosa dan    
     kuasanya masuk kedalam dunia.
“ Sebab itu sama seperti dosa telah masuk kedalam dunia oleh satuorang dan oleh dosa itu maut demikianlah maut telah menjalar kepada semua orang karena semua orang telah berbuat dosa”.

Dari ayat Firman Tuhan ini bukan hanya manusia yang berada dibawah kuasa dosa tetapi juga dunia dan seluruh isinya termasuk manusia didalamnya.Kejadian 3:17 menyaksikan ketika Allah menghukum manusia karena dosanya, tanah atau bumi juga ikut mendapat penghukuman (baca:kutuk) Dalam realitas ini maka bukan hanya manusia yang membutuhkan keselamatan dari kuasa dosa tetapi juga dunia dan seluruh isinya.

2        .Yohanes 3:16-17 : “Karena begitu besar kasih Allah akan dubnia ini sehingga dikaruniakan
      anakNya  yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan  
      beroleh hidup yang kekal.Sebab Allah mengutus anakNya kedalam dunia bukan untuk
      menghakimi dunia melainkan untuk menyelematkannya oleh Dia.”
Dari kedua ayat Firman Tuhan ini kita melihat bahwa obyek kasih Allah yang besar bukan hanya semata-mata manusia.Tetapi dunia dan segala isinya.Oleh karena itu, Allah datang kedalam dunia untuk menyelamatkan dunia dan segala isinya termasuk manusia didalamnya.

         3.Yohanes 1:29
         Ketika Yohanes pembaptis melihat Yesus ia berseru   “ Lihatlah Anak Domba Allah yang
         menghapus dosa isi dunia “. Dalam ayat ini dipakai istilah dosa isi dunia bukan dosa manusia. Yesus
        sebagai anak Domba Allah datang untuk menghapus dosa isi dunia.

      4. Yesaya 11:6-9

         Ayat Firman Tuhan ini merupakan nubuatan nabi Yesaya akan kedatangan Mesias
         Juruselamat.Dalam ayat ayat ini dikatakan bahwa kedatangan Mesias akan menyatakan syaloom
         atau damai sejahtera Allah.Yang menarik untuk dicatat bahwa damai sejahtera atau syaloom Allah
         ini meliputi kehidupan seluruh mahluk ciptaan Allah. Damai sejahtera Allah tidak hanya terjadi
        ditengah kehidupan umat manusia saja tetapi juga terjadi diantara segala mahluk ciptaan Allah.
         “ Serigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul akan berbaring disamping kambing.Anak
          lembu dan anak singa akan makan rumput bersama-sama, dan seroang anak kecil akan
         menggiringnya.Lembu dan beruang akan sama-sama makan rumput dan anaknya akan sama-sama
         berbaring, sedang singa akan makan jerami seperti lembu.Anak yang menyusu akan bermain main
         dekat liang ular tedung dan anak yang cerai susu akan mengulur tangannya kesarang ular
         beludak.Tidak ada yang berbuat jahat atau yang berlaku busuk diseluruh gunung-gunungKu yang
         kudus. Sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan Tuhan seperti air laut yang menutupi
        dasarnya.”  
     
        5.Markus 16:15

         Dalam amanat untuk memberitakan Injil keselamatan Allah, dicatat oleh Injil Markus bahwa Yesus
         menugaskan murid-muridNya untuk memberitakan Injil kepada segala mahluk. “Beritakanlah Injil
         kepada segala mahluk.”   Melalui ayat Firman Tuhan ini dipahami bahwa karya keselamatan Allah
         didalam Tuhan Yesus Kristus bukan saja dinyatakan dalam relasi antar manusia tetapi lebih luas
         didalam relasi dengan seluruh mahluk ciptaan Allah. Karya keselamatan Allah itu harus dinyatakan
         dan diwujudkan kepada seluruh mahluk ciptaan Allah.


Melalui  penegasan beberapa bagian ayat Firman Tuhan diatas maka ada beberapa catatan penting mengenai refleksi Natal  kita berkaitan dengan  makna Eko-teologi Natal :

  1. Makna eko-teologi  Natal sangat penting untuk dipahami, disadari dan dihayati oleh setiap orang Kristen.  Pemahaman makna ini akan membawa kita kepada satu pemahaman yang utuh dan legkap tentang karya keselamatan Allah didalam Tuhan Yesus Kristus melalui peristiwa Natal.Dengan pemahaman yang utuh dan lengkap ini maka kita diinspirasi dan dimotivasi untuk mewujudnyatakan karya keselamatan Allah itu bukan hanya didalam relasi dengan Allah dan sesama.Tetapi juga didalam relasi dengan lingkungan dimana kita hidup dan berada.

Berkaitan dengan hal ini, Sutrisna Amaka (juga dalam tulisannya dikompas)  menegaskan : “Perayaan Natal merupakan ungkapan sekaligus perwujudan iman akan kasih Allah untuk umat manusia.Namun jika iman masih direfleksikan sebatas hubungan manusia dengan Tuhan dan tidak membawa serta orang beriman untuk melibatkan hidup sehari-hari termasuk didalamnya alam sekitar dan lingkungan maka manusia terperabgkap dalam kesulitan yang kian besar.Memisahkan ungkapan iman dalam perayaan ibadat dan perwujudan nyata untuk sesama dan lingkungan hidup tidak lagi merupakan penghayatan dan pengamalan iman yang utuh dan lengkap.”

  1. makna Eko-teologi Natal ini sangat relevan dengan masalah tantangan Pemanasan Global yang sedang  kita hadapi sekarang ini.Sebagaimana diketahui Pemanasan Global yang terjadi saat ini mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup dan dunia yang mengancam kehidupan seluruh mahluk ciptaan Allah.

      Sebuah karikatur tentang Natal yang pernah dibuat oleh GM Sudarta diharian Kompas tahun 2003
      menggambarkan bahwa dunia sedang berada diambang kehancuran total.Dunia digambarkan
     seperti sebuah boom yang siap meledak.Sumbu pemicunya adalah kekerasan dan terorisme.Diatas
    dunia yang sedang diambang kehancuran total itu ada gsambar dua malaikat yang yang membawa
    spanduk tulisan berita Natal : DAMAI DIBUMI.
       Karikatur ini menggambarkan sebuah ironi yang sangat kontras.Ironi tentang apa yang dilakukan
      Allah melalui peristiwa Natal disatu sisi dan apa yang sedang dilakukan oleh manusia pada sisi
      yang lain.Melalui peristiwa Natal Allah mengasihi dunia dan segala isinya, menyelamatkan dan
      memberkati Nya begitu rupa dengan kasih dan damai sejahteraNya.Tetapi pada saat yang sama
      manusia justru sedang menghancurkan dunia tempat satu-satunya dimana manusia dan seluruh
      mahluk ciptaan Allah lainnya dapat hidup.

      Pada saat ini sebenarnya ironi yang sama juga sedang kita hadapi.bahkan lebih dasyat dan
      hebat.Karikatur Natal diatas juga sedang menggambarkan dengan tepat situasi dan kondisi dunia
     saat ini.Dunia tempat lingkungan hidup seluruh mahluk ciptaan Allah sedang berada diambang
      kehancuran .Bedanya kalau dulu (tahun 2003) pemicu utamanya adalah kekerasan dan terorisme,
      sekarang pemicunya adalah Pemanasan Global.

     Dalam film dokumenter berjudul :AN INCONVENIENT TRUTH (KEBENARAN YANG
     MENGGELISAHKAN )  Al Gore mantan wakil president Amerika serikat yang mencapat nobel
     perdamaian tahun 2007  mengingatkan dunia dan umat manusia akan situasi dan kondisi
     kehancuran dunia akibat Pemanasan Global ini.Dalam  filmnya ini, ia mengungkapkan fakta-fakta
     kebenaran (yang menggelisahkan) tentang nasib dunia dan seluruh mahluk didalamnya dimasa
     yang akan datang.
     Mendukung fakta sebagaimana diungkapkan Al-Gore dalam film tsb, sebagian  ahli menyatakan   
    bahwa    kebenaran yang menggelisahkan tentang nasib dunia ini prosesnya sedang terjadi saat ini
    dan akan  mencapai puncaknya antara  tahun 2050 sampai tahun 2100.   

  1. Berkaitan  dengan kedua catatan diatas, sebagai Orang Kristen, sebagai Gereja, sebagai Umat Tuhan kita diingatkan akan tanggungjawab teologis akan dunia ini.Alkitab menegaskan bahwa Dunia ini adalah milik Tuhan yang dipercayakan kepada kita.Kita punya tanggungjawab yang besar untuk menjaga dan  memelihara keutuhan Ciptaan Tuhan. Seiring dengan fakta dan kebenaran yang menggelisahkan (bahkan menakutkan) tentang tantangan dan bahaya besar akan nasib dunia  dalam beberapa  tahun y.a.d akibat pemanasan Global, melalui pemahaman dan penghayatan yang utuh dan lengkap akan makna Natal,  kita  terpanggil untuk secara nyata mewujudkan karya keselamatan Allah didalam Tuhan Yesus Kristus bagi dunia  didalam relasi kehidupan kita dengan Allah, dengan sesama dan juga dengan dunia lingkungan dimana kita hidup dan berada.

      SELAMAT NATAL !
     SELAMAT HIDUP DAMAI DENGAN ALLAH, DENGAN SESAMA
     DAN DENGAN LINGKUNGAN !!!

    
Pdt.Devy Thio.                                                                                                  
      Cibinong, medio desember 2009. .

Selasa, 08 Desember 2009

Penahbisan Pendeta

SAMBUTAN 

BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE

Pada Penahbisan Pnt. Kh. Taryono dan HUT GK Petamburan yang ke 55

Pentahbisan Pnt. Khusus ke dalam jabatan Pendeta sebenarnya adalah hal yang biasa dalam kehidupan bergereja, tetapi dalam lingkungan sinode GK peristiwa ini adalah hal yang luar biasa karena pertama untuk seorang sampai kepada pentahbisan menjadi Pendeta telah melewati beberapa tahapan terlebih dahulu hal itu memerlukan waktu yang cukup panjang. Kedua bertepatan Hari Ulang Tahun GK Petamburan yang ke 55, GK Petamburan kembali mentahbiskan Pendeta. Dengan ditahbiskannya Pnt. Khusus Taryono ke dalam jabatan pendeta telah menambah jumlah tenaga pendeta baik secara sinodal maupun lokal

Doa dan harapan kami kiranya Pendeta Taryono, bersama-sama dengan rekan-rekan pendeta yg telah ada dan rohaniwan lainnya, serta para penatua di Jemaat Petamburan ini dapat bekerja sama dengan baik untuk membangun Tubuh Kristus di jemaat GK Petamburan yang sudah tentu brdampak pada perkembangan Sinode Gereja Kristus. Sungguh sangat membahagiakan kita semua.

Akhir kata, kami Badan Pekerja Majelis Sinode Gereja Kristus mengucapkan Selamat kepada Pendeta Taryono dan keluarga dan selamat melayani serta Selamat Hari Ulang Tahun yang 55 kepada segenap anggota jemaat dan Majelis Jemaat GK Petamburan. Kiranya diusianya yang sudah sangat matang ini GK Petamburan semakin matang dan bernas dalam pelayanannya baik kedalam maupun keluar.

Segala kemuliaan hanya bagi Dia, Kepala Gereja, Tuhan kita Yesus Kristus. Amin.

Jakarta, 5 Desember 2009

Badan Pekerja Majelis Sinode Gereja Kristus

Pdt. Setiawan Sutejo S. Th., M. Div Pdt. Diogenes Takalapeta, S. Th. Div.

Ketua Umum Sekretaris Umum

Senin, 09 November 2009

BPMS – GK 2009 s/d 2012

KETUA UMUM
Pdt. Setiawan Sutedjo, M. Div
0816 1938 422
jezgamaliel@yahoo.com


KETUA I
Pdt. Adieli Waruwu, M. Div
0816 1371 468
adieli.waruwu@gkketapang.org


KETUA II
Pdt. Christian Yudono, M. Div.
0813 10870707 / 021-3214 7987
christianyudono@yahoo.com


KETUA III
Pnt. Lie Kwang Tak
0816 802 979
lieKT@trisula.co.id


KETUA IV
Pnt. Yo Beng Hoat
0888 186 3190
suhartoyoprodigy@gmail.com


SEKRETARIS UMUM
Pdt. Diogenes Takalapeta, M. Div
0813 1556 0333
dtakalapeta@yahoo.com


WAKIL SEKRETARIS UMUM
Pdt. Handri Rusli, S. Th.
0818 0740 3929
handri_rusli@yahoo.co.id



BENDAHARA UMUM
Pnt. Tato Setiabrata
0811 166 592
tato_h_s@yahoo.com


WAKIL BENDAHARA UMUM
Pnt. Lounarto Pilipus
0816 824 528
lounarto@yahoo.com


ANGGOTA
1. Pdt. Donny Manuhutu
0813 8422 3645
E-mail : -


2. Pnt. John Edis Purba
0813 8750 8750
john.ciburial@yahoo.com


3. Pnt. Asianam Daniel
0812 7908 006
E-mail :


4. Pnt. Nelly Hermina Hutagalung
0815 1171 9876
E-mail : -


5. Pnt. Agus Susanto
0816 4831 492
E-mail :


6. Pnt. Dini Ivani Widijanto
0818 0814 6330
E-mail :

Rabu, 07 Oktober 2009

Seputar Kita

sedang dipersiapkan.....

Tema Minggu II SGK (2010)


10 Januari 2010
”Gereja Misioner”
Kisah Para Rasul 2 : 41 – 47
Tujuan :
1. Jemaat tahu arti gereja misioner
2. Jemaat sadar bahwa dirinya adalah bagian dari gereja misioner dan tahu apa yang harus dilakukan dalam kehidupannya untuk mendukung visi gereja.
3. Jemaat tertantang untuk mau mengarahkan hidupnya kepada visi gereja.

14 Februari 2010 ( Imlek)
I Kor. 8 : 1 – 13
Tujuan:
1. Jemaat tahu bagaimana pengaruh agama dalam budaya.
2. Jemaat tahu bagaimana ia harus bersikap di tengah keluarga yang masih belum percaya Tuhan dan keluarga yang masih perpegang erat pada agama dan budayanya.
3. Jemaat tetap berpegang pada prinsip-prinsip Alkitab dan membagikan yang baik.

14 Maret 2010 ( Pra-Paskah 4 )
“Berikanlah Yang Terbaik Bagi Yesus ”
Markus 14 : 3 – 9
1. Jemaat diberikan kemampuan memiliki hati yang tulus dalam berbagi kepada sesama
2. Jemaat menyadari bahwa apa yang dilakukan kepada sesama adalah wujud mengasihi Kristus

11 April 2010
“Jemaat yang bertumbuh: Berdoalah Bagi Pertumbuhan Iman Jemaat”
Efesus 3:14-21
1. Pertumbuhan Jemaat tidak dapat dilepaskan dari doa
2. Jemaat memahami betapa pentingnya berdoa untuk pertumbuhan iman
3. Jemaat memahami betapa pentingnya pengenalan dan hidup dalam kasih Kristus
4. Berdoa supaya jemaat menaruh harap sepenuhnya kepada Kristus dan hidup untuk kemuliaan Tuhan.

9 Mei 2010
“Jemaat yang bertumbuh: Layanilah Seorang Akan Yang Lain”
1 Petrus 4:7-11
1. Pertumbuhan jemaat mula-mula tidak dapat dilepaskan dengan kehidupan yang saling melayani:
2. Jemaat menyadari bahwa dasar pelayanan adalah kasih (7-9)
3. Jemaat memahami bahwa Tuhan memberikan karunia kepada tiap anggota jemaat untuk tujuan melayani Tuhan dan untuk memuliakan nama Tuhan! (10-11 )

13 Juni 2010 HUT GEREJA KRISTUS
“Maju bersama bagi Kristus dengan satu hati, visi dan satu gerakan”
Keluaran 17:8-16
1. Jemaat memahami makna satu hati, satu visi dan satu gerakan
2. Jemaat bertekat untuk mewujudkan satu hati, satu visi dan satu gerakan dalam berjemaat dan bersinode dengan berperan sesuai dengan karunia, talenta, kemampuan yang Tuhan berikan.

11 Juli 2010
“Injil Untuk Segala Bangsa ”
Kisah Para Rasul 8 : 4 – 40
1. Menjelaskan kepada jemaat bahwa Injil kerajaan surga harus diberi takan kepada semua bangsa.
2. Jemaat menyadari bahwa Pemberitaan Injil adalah tugas dan tanggungjawab setiap orang percaya.
3. Jemaat mengambil bagian dalam Pemberitaan Injil. Melalui doa, dan daya.

8 Agustus 2010
Kasih Allah mendasari Pengambilan Keputusan”
Kisah Para Rasul 15 : 1 – 33
1. Menjelaskan kepada jemaat bahwa kasih Allah harus mendasari semua kegiatan kita termasuk dalam pengambilan keputusan.
2. Jemaat memahaminya dan bertekat untuk mendasari semua kegiatannya dengan kasih Allah.
3. Jemaat menerapkan kasih Allah dalam segala sendi kehidupannya.

12 September 2010
“Menghampiri Tuhan Dalam Kebenaran”
Mazmur 15:1-5
1. Menjelaskan kepada jemaat bahwa setiap anggota keluarga dipanggil untuk hidup dalam kebenaran agar dapat menghampiri Allah (doa & ibadah)
2. Jemaat menyadari akan banyaknya godaan terhadap keluarga Kristen untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang cemar/berdosa sehingga tidak dapat menghampiri Allah dalam kebenaran
3. Mendorong jemaat untuk memahami akan panggilan untuk hidup benar dan mengerti pula bagaimana menjaga kehidupan yang benar bagi segenap anggota keluarganya

10 Oktober 2010

“Cuma Beriman? No Way!”
Markus 2:1-12
1. Menjelaskan kepada jemaat pentingnya memiliki iman yang disertai dengan perbuatan kongkrit dalam membantu sesama yang membutuhkan
2. Jemaat menyadari bahwa iman yang disertai dengan perbuatan harus siap menghadapi segala resiko dan rintangan atau tantangan yang ada di hadapan kita
3. Mendorong jemaat untuk sungguh memiliki iman yang disertai perbuatan agar banyak jiwa yang boleh merasakan pertolongan dan jamahan Tuhan dalam hidupnya

14 November 2010
“Tenanglah Hai Jiwaku!”
Mazmur 42:1-12
1. Menjelaskan kepada jemaat bahwa kehidupan yang dihadapi/dijalani dengan segala tugas dan tanggung jawabnya serta tantangannya dapat menimbulkan rasa tertekan dan gelisah dalam jiwa
2. Jemaat menyadari bahwa ada banyak hal yang dapat menimbulkan rasa tertekan dan gelisah bagi jiwa dalam segala aspek kehidupan kita
3. Mendorong jemaat untuk memahami cara mengatasi rasa tertekan dan gelisah dalam jiwa dan meyakini bahwa hanya pada Tuhan kita menemukan kelegaan dan ketenangan dalam jiwa kita

12 Desember 2010 ( Minggu Advent III )
“Sambutlah Raja Kemuliaan dengan Kemurnian Hatimu”
Mazmur 24
1. Jemaat memahami keMaha-Kuasaan Tuhan atas segala ciptaan
2. Jemaat mengerti bahwa kejahatan dan dosa tidak mendapat tempat dalam hadirat Tuhan
Jemaat diingatkan untuk menjaga kekudusan agar layak menyambut kehadiran Tuhan



Catatan:
Mohon setiap Gereja Kristus konsekuen dengan tema yang telah ditentukan dari BPMS GK untuk digunakan pada setiap minggu ke II.

Profile SGK

sedang dipersiapkan...

Agenda BPMS

Rutin:

- Rapat BPMS setiap Selasa ke-2, pk. 18.30 di Kantor Sinode


Non-rutin:

- Tgl. 5 Desember 2009, pk. 10.00 wib.
Penahbisan Pnt. K. Taryono ke dalam jabatan pendeta jemaat, di GK Petamburan Jakarta.

Kamis, 01 Oktober 2009

OLEH ANUGRAHNYA , UNTUK KEMULIAAN-NYA

(I Kor 15:10)


oleh angrahNya, untuk kemuliaanNya.

Jemaat sekalian, Salah satu prinsip tologis hidup orang percaya adalah Sola Gratia.(Saya yakin kita semua pernah mendengar istilah ini). Istilah ini adalah satu dari tiga semboyan dari Martin Luther Bapak Reformasi.Ketiga semboyan itu adalah SOLA FIDE (Hanya oleh Iman), SOLA GRATIA (Hanya karena Anugrah) dan SOLA SCRIPTURA (Hanya satu Alkitab/Firman Tuhan).

Sola Gratia berarti bahwa Segala sesuatu yang ada dlm hidup kita semuanya adalah Anugrah Allah semata-mata.
Hidup kita, keluarga kita, pekerjaan kita, harta kekayaan kita, kesuksesan kita, pelayanan kita bahkan keselamatan kita semuanya adalah merupakan Anugrah Allah.

Sebagai orang percaya, adalah penting bagi kita untuk menyadari dan memahami prinsip Sola gratia ini. Kalau kita perhatikan ayat pembacaan kita, hal inilah yang dilakukan oleh Rasul Paulus.

“Karena kasih karunia Allah, kata Rasul Paulus, Aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugrahkannya kepadaku tidak sia-sia.ebaliknya aku telah bekerja lebih keras daripada mereka semua, tetapi bukannya aku melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.”

Dari apa yang disaksikannya, Paulus bukan hanya menyadari dan memahami tetapi ia sangat menghayatinya.
Dalam suratnya kepada Jemaat di Efesus (Ef.2:8-9) ia menulis :

“Sebab karenakasih karunia kamu diselamatkan oleh iman.Itu bukan hasil uahamu tetapi pemberian Allah Itu bukan hasil pekerjaanmu.Jangan ada orang yang memegahkan diri.”

Ada 4 hal dalam kehidupan dan pelayanan Paulus yag menunjukkan penghayatannya yang besar atas prinsip Sola Gratia:

1. Dalam hidup danpelayanannya Ia tidak memegahkan diri.
Sejauh yang kita baca didalam alkitab, tidak pernah sekalipun Pualus memeghkan diri dan pelayanannya. Padahal kalau ia mau, ada banyak alasan baginya untuk memegahkan diri.
Dia adalah seorang rasul yang terkenal, Pemberita Injil yang hebat.Karya dan buah pelayanannya sangat banyak.
Michael hart dalam bukunya Seratus Tokoh paling berpengaruh di Dunia menempatkan Paulus sebagai Tokoh nomor 6 yang paling berpengarhuh di dunia setelah TuhanYesus, nabi Muhamad, Isacc Newton Budha dan KhongHuCu.

Tapi sedikitpun Paulus tidak pernah mau memegahkan dirinya.Sebaliknya dari memegahkan diri, dalam ayat yang kita baca dengan rendah hati ia berkata :”Karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada.”
Dalam ayat sebelumnya (ayat 9) bahkania berkata : aku adalah rasul yang paling hina dinatara semua rasul. Luar biasa !
Paulus sungguh menyadari bahwa ia bisa menjadi Paulus seperti sekarang ini adalah karena anugrah Allah .
Tanpa Allah ia bukan siapa-siapa.Kalau bukan Anugrah Allah ia tidak mungkin menjadi Paulus sebagaimana dikenal banyak orang.
Karena itulah ia tidak memegahkan diri.Dengan tegas ia menasehatkan jemaat di Efesus :”Jangan ada orang yang memegahkan diri.” Bagi Paulus didalam anugrah Allah ini tidak ada dasar bagi orang percaya untuk memegahkan diri, untuk menyombongkan diri.
Kalaupun ada yang ingin bermegah, kata Paulus, hendaklah ia bermegah didalam Tuhan.Didalam angurahNya.
“Tetapi Barang siapa hendak bermegah hendaklah ia bermegah didalam Tuhan.” (II Kor.11:17).

2. Dalam hidup dan pelayanannya Ia tidak menyia-nyiakan anugrah Allah.ia tidak pernah membuat sedikitpun anugrah Allah itu menjadi sia-sia dalam hidupnya.Dalam sratnnya kepada Jemaat di Korintus ia berkata :” Sebagai teman-teman sekerja aku menasehatkan kamu supaya kamu jangan membuat sia-sia kasih karunia Allah yang telah kamu terima.”
Bagi Paulus angrah Allah begitu luar biasa.Terlalu berharga untuk disia-siakan.karena itu ia tidak mau angurah Allah itu menjadi sia-sia dalam hidupnya .Dengan sepenuh hati dan segenap kemampuan ia berupaya sedemikian rupa dalam hidup dan pelayanannya agar anugrah Allah itu tidak sia-sia.Itulah sebabnya ia berani bersaksi : “ Kasih karunia yang dianugrahkanNya kepadaku tidak sia-sia.”




3.Berkaitan dengan sikap hidupnya yang ke-2 diatas, dalam hidup dan pelayanannya Paulus menjadikan anugrah Allah itu sebagai sumber motivasi baginya untuk bekerja melakukan tugas panggilan Allah kepadanya.

“ Aku telah bekerja lebih keras daripada mereka semua”

Dalam ayat-ayat sebelumnya yang Paulus maksudkan dengan mereka semua adalah ke-12 murid Yesus, Yakobus saudara Yesus (yang menjadi tokoh Agama di jemaat Yerusalem) dan lebih 500 orang murid Yesus lainnya yang kepada mereka Ia menampakkan diri setelah kebangkitanNya. Dibandingkan mereka semua itu, kata Paulus, ia telah bekerja lebih keras.Melayani lebih sungguh.memberitakan Injil keselamatan Allah dengan giat.
Dengan perkataannya ini, Paulus tidak bermaksud menyombongkan diri.Tetapi ia hendak menyaksikan kepada Jemaat bagaimana besarnya penghayatannya akan anugrah Allah yang telah memotiasi dirinya sedemikian rupa untuk bekerja melakukan tugas panggilan Allah lebih keras, lebih giat, lebih sungguh-sungguh, lebih baik dan lebih setia dibandingkan orang lain.

“Kita ini buatan Allah.Diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik yang Ia persiapkan sebelumnya.Ia mau supaya kita hidup didalamnya.” (Ef.2:10).

Bagi Paulus Allah menyatakan anugrahNya –menebus dan menyelamatkan kita- bukan untuk hal yang sia-sia.Bukan untuk sesuatu yang tanpa tujuan.Tapi untuk satu tujuan yang pasti yang ia telah persiapkan sebelumnya.Dan ia mau supaya setiap orang yang menerima anugrahnya melakukan tujuan tersebut dala hidupnya dengan sepenuh hati.
Dan itulah yang ia lakukan !!! Tidak mengherankan kalau kemudian kita mengenal dia sebagai seorang Pemberita Injil yang sangat misioner.
*Alkitab mencatat ia melakukan 3x perjalanan pekabaran Injil. Dalam buku Duta Bagi Kristus dicatat Paulus menempuh perjalanan sepanjang 9000 km dalam pekebaran Injilnya.Suatu jarak yang sangat fantastik yang bisa ditempuh oleh seseorang pada jaman itu ditengah-tengah keterbatasan sarana transportasi.
* Banyak jemaat yang kemudian lahir sebagai buah pemberitaan Injilnya.
* Dan yang mengagumkan adalah karya tulisannya. ½ dari kitab Perjanjian Baru adalah hasil kaerya tulisan Paulus yaitu surat-surat yang ditulisnya baik kepada Jemaat maupun kepada pribadi. Dari 27 kitab yang ada dalam Perjanjian Baru para ahli mengatakan bahwa 14 diantaranya adalah karya tulisan Paulus.

Tidak berlebihan kalau kemudian Paulus bersaksi dengan tegas : kasih karunia yang dianugrahkan Allah kepadaku tidak sia-sia.”


4. Dalam hidup dan pelayanannya, segala sesuatu yang ia lakukan dan ia capai semuanya itu hanya untuk kemuliaan Allah.
Bukan untuk dirinya...bukan untuk kemegahannya...bukan untuk kemuliaannya.Tetapi semata-mata hanya untuk kemuliaan Allah saja. Semuanya adalah anugrah Allah.maka kata Paulus semuanya untukkemuliaan Allah.

“Sebab segala sesuatu adalah dari Dia.Oleh Dia dan kepada Dia. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya.” (Roma 11: 36). Oleh AnugrahNya untuk kemuliaanNya !

Jemaat sekalian, Amazing Grace ! Anugrah Allah begitu menakjubkan, begitu luar biasa.Tidak ada bandingannya di dunia ini.
Sebagaimana hidup dan pelayanan Paulus mari kita hayati anugrah Allah ini dalam hidup dan pelayanan kita sebagai orang-orang percaya, sebagai anak-anak Tuhan.Tanpa anugrah Tuhan kita bukan siapa-siapaTanpa anugah Tuhan tidak mungkin kita ada sebagaimana kita ada saat ini menikmati berkat-berkat Tuhan dalam kehidupan kita.

Seperti Paulus marilah kita :

*Tidak memegahkan diri kita.Apapun prestasi dan pencapaian kita, apapun kesuksesan dan keberhasilan yang kita miliki saat ini dalam hidup kita, dalam keluarga kita, dalam usaha dan pekerjaan kita, dalam pelayanan kita biarlah itu semua tidak membuat kita memegahkan diri.Tidak membuat kita menjadi sombong.kita sadar bahwa semua itu bukan karena kepintaran kita, bukan karena kemampuan kita, bukan karena kehebatan kita.tetapi semata-mata karena kasih dan pertolongan Tuhan didalam anugrahNya kepada kita.

*Tidak menyia-nyiakan anugrah Allah itu dalam hidup kita.sebaliknya kita menjalani hidup ini dengan baik dan bertanggung-jawab sebagaimana yang Tuhan kehendaki. Kita lakukan tugas pelayanan kita dengan giat dan setia lebih dibandingkan dengan orang lain.

*Memuliakan Allah dalam hidup kita.Semua yang kita lakukan adalah untuk kemuliaan Allah.kita tidak mencuri sedikitpun kemuliaan Allah untuk kemuliaan diri kita sendiri.
Jika ada diantara kita saat ini yang memegahkan diri, menyia-nyaiakan anugrah Tuhan dan mencuri kemuliaan Tuhan mari kita merendahkan diri dan bertobat dihadapan Tuhan.
Sebab...hanya oleh anugrahNya...untuk kemuliaanNya. AMIN !!!

(Pdt. Devy Thio, PENEGUHAN BPMS-GK 2009-2012
Gk Ketapang, 20092009)